MENU
Informasi
  • 09 Sep 2017

PT Qualis Indonesia Hadir Sebagai Solusi Layanan Lspro

Jakarta, 9 September, 2017- Sejak diresmikan oleh Kementrian Perindustrian untuk penggunaan uji kabel listrik bertegangan 150 kilovolt (kV). PT Qualis Indonesia selaku laboratorium independen terkemuka di Indonesia terus hadir dalam beragam pameran yang didukung oleh pemerintah seperti pada gelaran Pameran Electric, Power, and Renewable Energy Indonesia 2017. Berlokasi di Jakarta International EXPO (JIEXPO), Kemayoran, Jakarta Pusat, yang  diselenggarakan selama 4 hari, 6 hingga 9 September 2017.

Pameran tersebut didukung penuh oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM), Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), Asosiasi Produsen Kabel Listrik Indonesia (APKABEL), Asosiasi Listrik Industri Indonesia (APERLINDO), Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanik Indonesia (AKLI) dan Asosiasi Industri Listrik Indonesia (APPI).

Laboratorium PT Qualis Indonesia sendiri  berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam percepatan penambahan kebutuhan listrik sebesar 35 ribu MW sekaligus menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Pemerintah sangat mengharapkan partisipasi swasta dalam membangun laboratorium pengujian dan Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) untuk menerapkan produk SNI. Pasalnya, saat ini jumlah laboratorium pengujian dan LSPro yang dimiliki oleh pemerintah masih terbatas dan tidak sebanding dengan jumlah industri di Indonesia.

PT Qualis Indonesia sebagai laboratorium independen terkemuka di Indonesia hadir untuk saling bahu membahu membangun bangsa melalui layanan jasa uji kelayakan barang dan jasa, dan bahkan makanan. Sekarang ini terdapat 11 industri yang sudah dilayani oleh PT Qualis Indonesia, dan salah satunya adalah Lspro di mana layanan tersebut memberikan pengujian sertifikasi terhadap suatu barang dan jasa.

Terbatasnya jumlah laboratorium pengujian dan LSPro, sering kali terjadi antrean. Dengan adanya peran laboratorium PT Qualis Indonesia yang terus bersinergi dengan para pemangku kepentingan, maka diharapkan bisa menambah kapasitas dan mengurangi beban yang sudah ada. Pada gilirannya, membangun generasi bangsa yang lebih baik. (Gilang Pradana)