Jakarta, 3 Agustus 2017- PT Qualis Indonesia melakukan kunjungan ke Dinas Perindustrian dan Energi, provinsi DKI Jakarta, berlokasi di Jl. Jatibaru 1, Komplek Dinas Perindustrian Teknis, Jakarta Pusat. Kunjungan ini bertujuan untuk presentasi kapabilitas laboratorium PT Qualis Indonesia dan meningkatkan kerjasama antara pemerintah dan pihak industri, khususnya industri laboratorium pengujian kelayakan barang dan jasa di Indonesia.
Dalam presentasi tersebut dihadiri oleh Bapak Syamsul Bakhri selaku Kepala Bidang Pencahayaan Kota Dinas Perindustrian dan Energi beserta jajaran staff-nya. Bapak Syamsul Bakhri mengakui bahwa ini merupakan presentasi pertama di Dinas Perindustrian dan Energi. Beliau mengatakan bahwa selama ini pengujian pengadaan lampu PJU dilakukan sangat simple dan visual.
Jadi, bisa dibayangkan jika tanpa verifikasi pencahayaan, bagaimana jadinya pemasangan lampu PJU jalanan yang tak hanya memberikan penerangan namun juga keamanan ke masyarakat?
Calvin menjelaskan secara rinci pengujian muktahir seperti goniophotometer dan photobiological safety test yang ada di laboratorium Qualis Indonesia. Bertempat di Jl. Padjadjaran No.17, Desa Gandasari, Kec. Jatiuwung, Kota Tangerang, yang sudah mendapatkan sertifikat ISO 17025:2005 itu.
Sampai saat ini, menurut Calvin, Qualis Indonesia sudah melayani 12 industri dengan spesifikasi yang terdiri dari: Optical Fiber, Food Testing, Power Electrical Cable, Automotive, Softline, Toys, Lighting, Home Appliances, Electromagnetic Compatibility, Electrical Accessories, LSPRO dan Inspeksi dan audit.
Mengenai kualitas produk SNI wajib peralatan listrik dan elektronik di Indonesia, menurut Calvin, kurang memuaskan lantaran masih banyaknya penemuan yang tak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagaimana yang telah ditentukan sesuai perundang-undangan yang berlaku.
Dari presentasi BSN, “untuk produk seperti kipas angin, kabel listrik maupun setrika listrik yang sesuai standar cuma 13% saja dan yang tidak sesuai mencapai 87%”, ujarnya. “Ini lah yang terjadi di market kita dan masih sangat jauh dari harapan”, lanjutnya lagi, dihadapan para hadirin.
“Paramater seperti apa yang digunakan oleh laboratorium Qualis Indonesia sendiri?”, tanya Pak Syamsul Bakhri. Teguh Ibrahim selaku Manager Qualis Indonesia mengatakan bahwa Qualis memberikan parameter output pada setiap kliennya, yakni laporan hasil uji beserta sertifikatnya.
“Terdapat 10 paramater yang sejauh ini digunakan oleh Qualis”, sahut Teguh. “Qualis Indonesia sendiri melakukan transparansi saat pengujian produk dengan memperbolehkan setiap klien untuk meninjau langsung produk-produk yang tengah diuji”, pungkasnya.
Calvin pun menambahkan, meski demikian, Qualis Indonesia sendiri mampu menjamin kerahasiaan setiap produk yang sedang diuji sesuai dengan permintaan klien. Karena PT. Qualis Indonesia bersifat independen yang berarti juga setiap pengujian yang dilakukan sesuai kesepakatan dengan setiap klien, ujarnya.
Sebagai informasi, PT Qualis Indonesia sudah mendapatkan sertifikat ISO 17025:2005 yang telah menyesuaikan dengan persetujuan Technical Barrier to Trade (TBT) dan terintegrasi dengan pasar regional di beberapa Negara, di mana peranan laboratorium sangat menentuk