Sebagai salah satu bentuk dukungan dan mendorong makin berkualitasnya produk-produk lampu hemat energi yang beredar di pasaran, Tim Konservasi Energi melakukan kunjungan ke laboratorium independen dan terlengkap di Indonesia, yakni PT Qualis Indonesia yang berlokasi di Jl. Pajajaran No.17 Desa Gandasari Kec. Jati Uwung, Tangerang.
PT Qualis Indonesia melakukan diskusi sekaligus mengajak Tim Konservasi Energi untuk meninjau fasilitas pengujian kelistrikan khususnya efisiensi energi pada LED, luminer, dan lampu swaballast.
General Manager Laboratorium Qualis Indonesia, Calvin Satynanadi, menyampaikan bahwa berdirinya laboratorium uji Qualis Indonesia lebih didorong karena ingin membantu pemerintah dan dunia usaha untuk menghasilkan produk yang berkualitas premium. "Saat ini total investasi laboratorium Qualis Indonesia mencapai 10 Juta USD (di luar tanah dan gedung), dan ini kalau pake hitungan bisnis tidak akan feasible," ungkap Calvin.
Terkait pengujian efisiensi energi, terhitung 29 November 2017 lalu laboratorium independen uji Qualis Indonesia telah mendapatkan lisensi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk ruang lingkup pengujian luminer, LED, lampu swaballast dan street lighting.
“Akreditasi laboratorium uji Qualis Indonesia akan menambah keyakinan pemerintah terkait kesiapan laboratorium uji nasional dalam rencana pemberlakuan penerapan SKEM (Standar Kinerja Energi Minimum) dan label hemat energi pada LED,” tutur Edi Sartono, Kasubdit Teknologi Efisiensi Energi.
Penerapan SKEM dan label hemat energi pada LED dirasa semakin mendesak mengingat saat ini di pasaran, sesuai audit yang dilakukan, telah ditemukan banyaknya produk yang dibanjiri LED “abal-abal”.
Sebagaimana diketahui bahwa saat ini kewajiban labelisasi hemat energi baru diberlakukan pada 2 (dua) peralatan yaitu lampu swaballast melalui Peraturan Menteri ESDM No. 18 Tahun 2014 dan pengkondisi udara melalui Peraturan Menteri ESDM No. 57 Tahun 2017. (Gilang Pradana)