MENU
Informasi
  • 20 Feb 2018

5 Hal yang Memengaruhi Industri Pangan

Tujuan utama makan dan minum adalah untuk menggantikan nutrisi yang terpakai oleh kebutuhan tubuh (maintenance, perbaikan dan pertumbuhan) serta penyerapan kalori untuk energi berikutnya.
 
Adapun beberapa hal yang memengaruhi perkembangan industri pangan tersebut antara lain:

Tren Populasi Penduduk
Meliputi kondisi sosial, ledakan jumlah penduduk, persebaran demografis (wilayah dan lainnya), kelompok usia, dan status ekonomi.

Tren Ketersediaan dan Permintaan akan Pangan
Ketersediaan pangan sedikit banyak berpengaruh pada perkembanagan dunia industri. Semakin tinggi permintaan akan semakin mamacu industri untuk dapat mencukupi persediaan atau permintaan tersebut. Namun keadaan menjadi tidak menentu jika pangan melimpah sementara permintaan sedikit. Perusahaan/industri harus melakukan diversifikasi/inovasi pangan sehingga permintaan dapat dijaga berimbang dengan ketersediaannya.

Identifikasi Nutrisi pada Pangan
Identifikasi nutrisi berarti konsumen dan industri memiliki kesepahaman tentang gizi dan nutrisi yang harus dipenuhi dalam suatu produk pangan. Di sini penjagaan mutu dan pengembangan produk terutama dari sisi kimiawi dan biologis akan berpacu dengan tuntutan pasar. Masyarakat sekarang cenderung lebih menyadari dengan adanya kebutuhan gizi dan nutrisi yang istimewa dalam makanan. Isu-isu ini akan terkait dengan masalah kesehatan dan keamanan pangan.

Evaluasi Nilai Kelompok Pangan
Ini yang sejak tahun 2006-an menjadi tren di Indonesia dan semakin marak pada belakangan ini. Nilai kelompok pangan adalah suatu kecenderungan untuk mengelompokkan dan mengkonsumsi pangan sesuai peruntukkannya/konsumen tertentu. Contohnya adalah susu, sekarang lazim ditemui susu untuk rentang usia tertentu, antara 1-2tahun; 3-5tahun; remaja; dewasa; dan lansia. Faktor keempat ini berhubungan erat dengan kelompok pangan.

Penentuan Persyaratan
Persyaratan yang dimaksud adalah adanya tuntutan dari konsumen dan perusahaan saingan (persaingan pasar secara langsung ataupun tidak) bagi suatu indutri pangan untuk dapat memiliki suatu sertifikat atau pengakuan oleh lembaga berwenang. Contohnya adalah sekarang perusahaan besar berlomba untuk dapat menempuh ISO contohnya ISO:9001 dan 14000 serta HACCP ataupun GMP. Sertifikat tersebut adalah cara untuk mendongkrak nilai jual yang sangat potensial di mata konsumen.

 
Maka itu percayakanlah dalam pengujian pangan hanya kepada yang kompeten di bidangnya. PT Qualis Indonesia sebagai laboratorium independen dan terlengkap di Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik dengan menjaga dan merawatnya. Karena lebih sehat itu lebih baik! (Gilang Pradana)